Makassar, Greenpress-Tanggung jawab sangat besar di pundak anggota polisi hutan (polhut), profesi ini sarat tantangan dan ancaman dalam mempertahankan kelestarian Indonesia dari tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.
Sadar akan hal tersebut, Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel menggelar Pelatihan Gabungan Penyegaran Polisi Kehutanan Provinsi Sulsel di Wisma Latobang, Makassar. Pelatihan dibuka Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Andi Fashar Padjalangi, beberapa waktu lalu.
“Jumlah polhut kita sangat terbatas. Saat ini satu orang polhut menjaga kawasan hutan seluas 4.000 hektare. Idealnya, satu orang polhut mengawasi 1. 000 hektare hutan. Selain itu, sarana prasarana pengamanan hutan juga masih sangat terbatas,” ujar Kepala Dinas Kehutanan SulSel Syukri Mattinetta di sela-sela pelatihan, kemarin.
Dia meminta para “mandor hutan” itu selalu menjaga kekompakan persepsi dan tindakan di tengah hutan serta selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilan menganalisis setiap kasus.
“Yang tak kalah penting, meningkatkan motivasi kerja dan rasa percaya diri dengan integritas tinggi dalam penanganan tindak pidana kehutanan serta melakukan Sistem Pengamanan Kawasan Hutan Terpadu (Sipakatau). Di tangan anda saya titipkan hutan kita untuk dilestarikan, jagalah hutan yang masih tersisa,” ujar Syukri saat memberikan pengarahan.
Menurutnya, polhut adalah garda terdepan dalam menjaga dan mengamankan hutan dari segala bentuk ancaman pengrusakan hutan. Selain menegakkan aturan, polhut juga diwajibkan menyadarkan masyarakat akan arti dan fungsi kawasan hutan bagi kehidupan umat manusia saat kini dan generasi akan datang.
Secara kuantitas kawasan hutan SulSel seluas 2,1 juta hektare dapat mendukung fungsi sistem penyangga kehidupan, produksi hasil hutan dan pengawetan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya dalam rangka menciptakan manfaat ekologis (keseimbangan lingkungan), manfaat ekonomis dan manfaat sosial.
“Namun secara kualitas kawasan hutan SulSel menghadapi gangguan dalam bentuk perambahan, pembalakan liar, illegal logging, dan kebakaran hutan. Akibat gangguan tersebut kawasan hutan mengalami ‘deforestasi’ dan degradasi lingkungan,” jelas Syukri.
Ketua Panitia Suardi Rasyid mengatakan, dalam kegiatan tersebut, para polhut dibekali kemampuan khusus berupa teori maupun praktik lapangan.
“Sesuai petunjuk Pak Kepala Dinas Kehutanan dan Pak Gubernur, pelatihan ini difokuskan pada pengenalan sistem Sipakatau secara lebih mendalam kepada para anggota polhut,” ujar Suardi.
Menurutnya, saat ini polhut di Sulsel hanya berjumlah 601 orang. (TT/Andi.A.Effendy)
tetap semangat bapak bapak polhut…saluut…