Jakarta,Greenpress-Masyarakat Teluk Meranti yang selama ini berjuang bersama Greenpeace dalam perlindungan lahan dan hutan gambut di Semanjung Kampar, Provinsi Riau, berharap agar dana perlindungan hutan yang diperoleh pemerintah Republik Indonesia (RI) bisa mensejahterakan masyarakat lokal yang berperan dalam pelestarian hutan.
“Kami mendengar Indonesia menerima dana perlindungan hutan dari negara lain, kami berharap dana itu juga akan memberi kesejahteraan bagi masyarakat lokal terutama yang selama ini berperan dalam pelestarian hutan.”kata Deli Saputra, Ketua Forum Masyarakat untuk Penyelamatan Semenanjung Kampar (FMPKS) melalui siarannya diterima Beritalingkungan.com (3/6).
Moratorium adalah bagian dari kesepakatan Indonesia-Norwegia, dimana Norwegia akan menyediakan dana US$ 1 miliar untuk merancang strategi penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD) di Indonesia.
Diungkapkan, masyarakat Teluk Meranti telah berkali-kali meminta pemerintah menghentikan operasi perusahaan-perusahaan yang melakukan perusakan hutan. “Masyarakat lokal seperti kami adalah yang sangat rentan dan paling menderita jika Hutan Kampar hancur. Itulah mengapa kami menyambut baik komitmen moratorium dari Presiden, dan mendesak pemerintah untuk segera beraksi menghentikan perusakan hutan,”imbuhnya. (Marwan Azis).