Bali, Greenpress-Bila sebelumnya warga dunia kecewa dengan hasil COP 15 Kopenhagen. Forum Menteri-Menteri Lingkungan Hidup di Nusa Dua Bali berlangsung sukses yang dibuktikan dengan lahirnya Deklarasi Nusa Dua memberikan harapan baru bagi dunia dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Deklarasi Nusa Dua selain mencakup isu penanganan perubahan iklim (clima change), juga meliputi sejumlah isu lingkungan global lainnya seperti pembangunan berkelanjutan (sustainable development), international environmental governance and sustainable development, ekonomi hijau (green economy) dan keanekaragaman hayati dan ekosistem (biodiversity and ecosystem).
Deklarasi Nusa Dua merupakan usulan Indonesia dan Serbia yang kemudian diangkat menjadi usulan dari Presiden the Governing Council UNEP. Pada Sidang Committee of the whole pagi ini akhirnya Annex IEG diterima para pihak untuk diadopsi di plenary.
Menteri Lingkungan Hidup,Gusti Muhamad Hata dalam siaran persnya mengatakan, secara umum pertemuan UNEP berlangsung sukses. “Keberhasilan Indonesia dalam mempimpin proses negoisasi ini sangat membanggakan. Sekali lagi tonggak sejarah pengelolaan lingkungan hidup tingkat dunia tercipta melalui kepemimpinan Indonesia,”tandasnya.
Pencapaian ini lanjut Hatta, memperkuat upaya Indonesia untuk menjamin keberlanjutan peri kehidupan manusia dan kelestarian bumi.” Kepemimpinan Indonesia akan selau konsisten untuk masa yang akan datang,”janjinya.
Disela-sela pertemuan GC UNEP, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan Swiss, Aljazair, Finlandia, India, Iran, Korea, Malaysia, Mexico, Namibia, Norwegia, Somalia, Inggris, Jepang, Perancis dan Jerman. Adapun agenda pertemuan bilateral tersebut pada umumnya membicarakan terkait pada isu pengelolaan lingkungan hidup dan perubahan iklim. (Marwan).