Kondisi kapal nelayan tradisional ditengah terjangan ombak laut Jawa. Foto : Marwan Azis.
Jakarta,- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta memperkuat nelayan tangkap tradisional dengan kapal tangkap moderen agar bisa mengakses zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Hal itu disuarakan sejumlah anggota Komisi IV DPR saat rapat kerja lanjutan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di ruang rapat komisi IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (8/2).
Menurut anggota Komisi IV asal Fraksi Partai Golkar Siswono Yudohusodo, potensi perikanan ikan tangkap laut nusantara lebih besar ketimbang perikanan budidaya. “Potensi ikan kita justru lebih besar dari ikan tangkap terutama dari ZEE yang besarnya 3 kali lebih dari daratan kita, bukan dari ikan budidaya,” ujarnya.
Sayangnya, kata Siswono, potensi ikan tangkap itu belum dimaksimalkan bahkan lebih banyak dimanfaatkan dan dicuri nelayan asing. “Nelayan kita perlu dibantu kapal modern agar bisa mengakses areal ZEE. Tumpuan masa depan potensi produksi tangkap jauh lebih besar dari pada budidaya,” kata mantan Ketua HKTI itu.
Anggota Komisi IV lainnya, Melchias Marcus Mekeng mengingatkan Menteri Kelautan dan Perikanan agar anggaran KKP lebih banyak diarahkan pada pemberdayaan masyarakat nelayan tradisional, terutama untuk memperkuat armada kapal nelayan agar tidak kalah dari nelayan asing dan bisa menangkap ikan di ZEE.
Dalam tanggapannya, Fadel Muhammad mengatakan, meskipun insitusi yang dipimpinnya menargetkan produksi perikanan budidaya hingga 300 persen, bukan berarti melupakan potensi perikanan tangkap. “Kita akan kasih budidaya di laut, selain itu perlu perbaikan kapal-kapal nelayan, supaya bisa menangkap ikan di laut dalam,” tukasnya. (Marwan Azis)