Suasana di Bella Center Kopenhagen. Foto © Greenpeace/Buus
Kopenhagen, – Dokumen konsep Copenhagen Agreement atau Kesepakatan Kopenhagen beredar di kalangan delegasi COP 15 dan media kemarin. Dokumen ini membuat marah sebagian delegasi negara berkembang.
Selusin lebih delegasi negara-negara Afrika terlihat emosi dan melakukan aksi spontan di Bella Centre. Bocornya dokumen ini membuat UNFCC kelabakan. Tepat jam 01.22 Rabu pagi waktu Kopenhagen, humas UNFCCC mengeluarkan seruan media menanggapi berbagai informasi yang beredar dan kekhawatiran terhadap hasil COP 15.
Surat elektronik ini hanya memuat satu paragraf pernyataan Sekretaris Eksekutif UNFCCC Yvo de Boer terhadap dokumen informal yang disampaikan Perdana Menteri Denmark, “Adoption of the Copenhagen Agreement”.
Menurutnya, ini hanyalah dokumen informal yang dikeluarkan sebelum konferensi untuk diberikan pada beberapa orang dalam rangka proses konsultasi. Sementara dokumen formal dalam proses UN hanya akan dikeluarkan oleh presiden COP 15 atas permintaan para pihak.
Siti Maemunah dari Jatam yang juga hadir di Kopenhagen dalam siaran persnya melaporkan, sehari sebelumnya, kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam gerakan Climate Justice Now! sudah mengirimkan petisi memprotes Perdana Menteri Denmark yang bersikap tidak transparan. Kelompok yang beranggotakan 400 lebih organisasi masyarakat sipil seluruh dunia ini mengecam pemerintah Denmark yang menelikung proses perundingan.
Dokumen ini dikhawatirkan memperlemah kesepakatan perundingan-perundingan sebelumnya, termasuk komitmen negara industri menurunkan jumlah emisi dan bagaimana cara melakukannya. Dokumen ini juga memecah negara berkembang dengan kategori baru yaitu negara miskin dan negara paling rentan, dan mengarahkan pendanaan dampak perubahan iklim melalui pendekatan berbasis pasar. (Marwan Azis).