Jakarta, BERLING-Pelestarian Orangutan perlu mendapatkan perhatian semua pihak, karena satwa endemik Indonesia ini memiliki kontribusi besar dalam memperbaiki hutan, sehingga layak dijadikan ikon solusi pemanasan global.
Hal tersebut dikemukan Direktur Eksekutif Yayasan Orangutan Borneo (BOS), Aldrianto Priadjati usai lauching Persiapan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu- Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) untuk Pelepasan Kembali Orangutan di Gedung Manggala Wanabhakti Depertemen Kehutanan Jakarta Pusat kemarin.
Menurutnya, wacana menjadikan orangutan sebagai ikon solusi perubahan iklim pertama kali diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pencanangan rencana aksi dan strategis konservasi orangutan tahun 2007-2017.
“Orang-orang melihat bahwa mencairnya lapisan es di kutub, dimana beruang kutub akan menjadi sengsara karena pemanasan global. Tetapi bapak presiden SBY waktu mengatakan bahwa orangutan lah yang menjadi solusinya,”katanya
Dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP 15) di Konpehagen Denmark, Yayasan BOS lanjut Aldrianto berjuang mendorong dunia internasional untuk menjadikan orangutan sebagai ikon solusi perubahan iklim. “Ini yang ingin kita kawal dalam Konpehagen (COP 15) bahwa orangutan tetap menjadi solusi untuk pemanasan global, artinya disini paru-parunya ada di negara tropis, ada di Indonesia dan orangutan hanya bisa hidup di hutan yang baik,”tuturnya.
Menurutnya, orangutan bisa memperbaiki hutan dengan sifat alaminya sebagai pemecar buah dan bijinya. “Inilah yang ingin kita harapkan terus pemerintah untuk terus berupaya di tingkat internasional untuk mendengunkan hal ini,”tandasnya. (Marwan Azis).
Sumber : www.beritalingkungan.com