Barcelona, BERLING-Delegasi RI mengadakan serangkaian pendekatan bilateral dengan beberapa negara kunci guna mencari jalan tengah menyusul tidak ada kesempatan yang dicapai dalam pertemuan Barcelona.
Hal itu diungkapkan Tri Tharyat, Chair Working Group of Post Kyoto – 2012, Dewan Perubahan Iklim (DNPI) dalam siaran persnya yang diterima beritalingkungan.com . DELRI berharap COP 15 di Kopenhagen menyepakati ‘kesepakatan payung’ berisi tujuan global jangka panjang, proses hingga disepakatinya perjanjian internasional baru sebelum bulan Juni 2010.“Usulan ini ditujukan untuk menjembatani beragam pandangan dan akan didiskusikan secara lebih mendalam di Kopenhagen. Yang pasti, usulan RI ini menekankan bahwa ‘kesepakatan payung’ ini harus disepakati dalam satu paket dengan kesepakatan pengurangan emisi gas rumah kaca negara-negara maju dalam konteks Protokol Kyoto,” ujar Eddy Pratomo, Penasihat Senior Delri yang juga Dubes RI untuk Jerman. Terdapat pula beberapa usulan negara lainnya yang akan juga dibahas.
DELRI juga terus mengupayakan diterimanya secara adil elemen kehutanan dalam kerangka pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi kehutanan (REDD) dan elemen kelautan dalam konteks adaptasi sebagai bagian integral dari hasil Kopenhagen.
Kemajuan perundingan di Barcelona untuk kedua isu ini cukup positif, sebagaimana tercermin dalam teks akhir perundingan. “Delri akan terus mendorong agar pendanaan adaptasi juga mencakup konservasi dan rehabilitasi atas fungsi ekosistem laut yang terkena dampak perubahan iklim,”Kata Ketua DELRI, Rachmat Witoelar.
Sekalipun perjalanan ke Kopenhagen masih cukup panjang, Indonesia akan terus berkontribusi bagi pencapaian kesepakatan akhir. “Selain melalui proses UNFCCC, RI juga akan memanfaatkan berbagai forum internasional lainnya untuk mendorong kesepakatan dimaksud sebagai akhir dari pelaksanaan mandat Rencana Aksi Bali.” tutur Agus Purnomo, anggota DELRI. (Marwan Azis).