Barcelona, BERLING-Pertemuan Perubahan Iklim di Barcelona, Spanyol, ditutup kemarin tanpa menunjukan tanda kemajuan berarti. Semua Pihak masih belum mau mundur dari posisi masing-masing yang diperkirakan akan membuat kesepakatan Kopenhagen semakin sulit.
Pertemuan juga ditandai dengan boikot Kelompok Afrika yang didukung oleh mayoritas negara berkembang termasuk Indonesia untuk menghentikan pembahasan dalam kerangka amandemen Protokol Kyoto hingga negara maju mau melakukan negosiasi ulang komitmen mereka paska 2012.
Hal tersebutkan dilaporkan Tri Tharyat, Chair Working Group of Post Kyoto – 2012, Dewan Perubahan Iklim (DNPI) dalam siaran persnya yang diterima beritalingkungan.com (6/11). Menurutnya, Harapan tinggi dari Barcelona tampak tidak tercermin dari hasil akhir perundingan. Sekalipun telah terdapat kesepakatan pengurangan jumlah teks negosiasi, namun tidak tercapai persetujuan pada isu-isu krusial seperti penetapan target global jangka panjang dan aspek keuangan.
Yang lebih mendasar lanjut Tri, adalah tidak disepakatinya bentuk akhir hasil Kopenhagen. Beberapa negara menginginkan adanya perjanjian baru sementara negara lain menginginkan bentuk hukum yang tidak mengikat. Ketua Sidang secara tegas menyatakan bahwa tidaklah realistis untuk berharap bahwa Kopenhagen akan menghasilkan suatu perjanjian baru. (Marwan Azis).