Kepulauan Raja Empat Papua Photo : Dominggus Mampioper
Potensi wisata selam di Tanah Air masuk agenda pejalan asing dan lokal. Panorama bawah laut yang memukau –hingga tak jarang sulit diungkap lewat kata —mendorong mereka untuk datang lagi. Responden National Geographic TRAVELER Indonesia memilih dan menilai peringkat lokasi penyelaman terbaik Indonesia.
Kepulauan Indonesia sungguh beruntung berada di jantung Segitiga Emas Terumbu Karang Dunia (the Coral Triangle) antara Filipina, Papua Nugini, Solomon, Fiji dan Australia yang mencakup 5,7 juta km2, setara dengan kekayaan alam dari hutan hujan tropis di Amazon.
Keindahan alam bawah laut Tanah Air telah menghadirkan para pejalan lokal maupun asing untuk menikmati dengan menyelam dan/atau snorkeling. Selam, cabang olahraga yang ketika diperkenalkan pertama kali di sini pada awal 1960-an dinilai eksklusif oleh sebagian masyarakat Indonesia, telah berkembang pesat. Penyediaan peralatan selam, layanan wisata selam dalam wadah organisasi (dive operator) sampai tenaga lepas pemandu selam (freelancer) turut meramaikan industri pariwisata selam negeri kita.
National Geographic TRAVELER Indonesia baru saja menggelar angket bertujuan memeringkatkan 41 lokasi penyelaman terbaik di Indonesia, dari Sabang sampai Kaimana. Meliputi faktor keindahan dan keragaman, tantangan penyelaman, ketersediaan wisata tambahan, pelayanan, kepuasan dibanding biaya (cost meets benefit), kelestarian lokasi dan kemudahan menuju lokasi.
“Kami melibatkan para pelaku penyelaman melalui survey online di situs kami; http://www.national geographic. co.id/sub/ survey/ (16 Maret 1 April 2009) serta angket dalam acara Deep Indonesia (27 – 29 Maret 2009) di Balai Sidang Jakarta/Jakarta Convention Center,”kata Christantiowati Text Editor National Geographic TRAVELER Indonesia melalui siaran pressnya.
“Metodologi yang digunakan adalah purposive sampling dan sampai batas akhir penelitian terkumpul 421 responden. Dengan profil demografis, usia rata-rata 30 tahun, pria 71% dan wanita 29%. Sebesar 64% merupakan penyelam bersertifikat dari lembaga PADI (43%),”tambahnya.
Berikut adalah peringkat lokasi penyelaman terbaik Indonesia dari hasil survei Litbang National Geographic TRAVELER Indonesia.
1. Papua: Kepulauan Raja Ampat (NILAI:4,23)
Responden memberikan nilai tertinggi untuk keragaman dan keindahannya (4,81) serta kelestarian lokasi. Sekaligus menjadi impian para penyelam yang belum pernah berkunjung ke sana (36%). “Kehidupan bawah laut belum terganggu dan saya berharap akan demikian seterusnya. Lokasi tepat untuk menikmati ikan dan terumbu karang juga aneka relic dari Perang Dunia II,” Daniel Abimanju Carnadie, Jakarta.
2. Nusa Tenggara Timur: Komodo, Rinca (NILAI: 4,23)
Dipilih karena nilai tantangan dan kesulitan tinggi untuk tiba di lokasi bawah air (4,42) dan menempati peringkat kedua setelah Raja Ampat untuk soal kelestarian lokasi (4,24). “Lokasi yang komplit, dengan keanekaragaman terumbu karang dan biota laut berpadu dengan arus kuat menjadi tantangan tersendiri,” Fajar Anshori, Jakarta.
3. Sulawesi Utara: Selat Lembeh, Bitung (NILAI: 4,19)
Nilai tertinggi didapat untuk sektor kepuasan dibanding biaya atau cost meets value (4,52). Disusul dengan layanan operator yang memuaskan (4,09). “Banyak biota aneh yang jarang ada di tempat lain,” Ria Qorina Lubis, Jakarta.
4. Sulawesi Utara: Kepulauan Bunaken, Manado (NILAI:4,14)
Kemudahan untuk menuju lokasi ini membuatnya terpilih sebagai salah satu situs selam terbaik (4,09). Termasuk peringkat atas untuk daftar lokasi yang ingin dikunjungi penyelam (13%). “Keanekaragaman penghuni lautnya begitu kaya. Keindahannya pun tak diragukan lagi,” Syamsir M. Saputra, Kalimantan Selatan.
5. Bali: Tulamben (NILAI:4,05)
Menempati peringkat teratas untuk urusan layanan operator (4,12) dan kemudahan menuju lokasi (4,17). “Titik penyelaman sangat dekat pantai. Wreck diving bagus, meski kadang crowded di bawah,” Johannes Suryo, Surabaya.
6. Bali: Nusa Penida, Lembongan (NILAI: 4,02)
Menempati peringkat tinggi bagi ketersediaan wisata tambahan (3,1 juga memiliki tantangan saat melakukan penyelaman (3,95). “Banyak pilihan tempat drift diving,” Margareta W. Artanti, Jakarta.
“Kami berharap, dari hasil angket yang dijadwalkan rutin tahunan ini, pemerintah daerah, pihak berwenang/taman nasional, pelaku industri pariwisata, LSM, dan warga setempat dari lokasi-lokasi yang terpilih akan mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan dan mutu layanan selam lestari,”harapnya.
Sebaliknya, Pemda, pihak berwenang, pelaku industri pariwisata, LSM, dan warga setempat dari lokasi-lokasi yang kali ini belum terpilih, akan meningkatkan kualitas lingkungan dan mutu layanan selam lestari. Karena tak tertutup kemungkinan, belum terpilih bukan berarti kurang indah atau kurang baik, tapi karena belum banyak dikenal, sulit dan mahal mencapai lokasinya. (Marwan Azis).