Anggota TNI AD Kostrad yang ikut berpartisipasi dalam penanaman pohon di Sulsel dan Sulbar (foto: Andi Ahmad)
Mamuju, Greenpress – Gerakan penghijauan dan konservasi alam nasional serta aksi penanaman sejuta pohon se-Indonesia pada hari Jumat (28/11) juga dijadikan momen oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar sebagai gerakan untuk mengatasi banjir yang telah langganan terjadi pada sejumlah kabupaten di provinsi ini.
Gerakan ini dicanangkan di sekitar lokasi pusat perkantoran Pemprov Sulbar yang saat ini tengah dibangun di daerah Rangas, Kecamatan Simboro Kepulauan, Mamuju.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sulbar, Nur Parantean, pada aksi ini, pihaknya menanamkan sekitar sejuta pohon yang berasal dari beberapa macam bibit tanaman seperti jati, durian, rambutan, mangga, dan lain-lain.
Beberapa waktu lalu, Kepala Bappeda Sulbar Syarif Burhanuddin, mengemukakan jika Pemprov Sulbar memang telah memprogramkan tiap hari Jumat harus ada lima dinas atau lembaga teknis daerah yang menanam masing-masing 100 pohon.
“Jika tiap minggu ada 500 pohon yang ditanam, maka ini efektif untuk menahan banjir atau menjadi lahan-lahan untuk menyerap air. Secara umum memang kondisi di Mamuju rawan banjir, maka perlu ada area untuk menyerap air jika terjadi hujan,” kata Syarif.
Selain itu, tambah mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulbar, ini, gerakan penanaman pohon, juga ada upaya konservasi hutan di daerah aliran sungai (DAS) dan pembuatan tanggul-tanggul penahan air.
DPRD Sulbar juga telah mengusulkan agar pemprov dan lima pemerintah kabupaten (pemkab) di Sulbar bersedia menganggarkan program gerakan sejuta pohon untuk tujuan penghijauan dan tersedianya lahan-lahan resapan air.
“Mencermati terjadinya musibah banjir yang melanda di semua kabupaten di Sulbar, maka kami mengusulkan agar dianggarkan program penanaman sejuta pohon. Kalau bisa program ini dianggarkan dalam waktu dekat,” kata Wakil Ketua DPRD Sulbar, Arifin Nurdin.(Andi A. Effendy)