Papua, Greenpress- Perusahaan-perusahaan minyak sawit tengah melakukan pembukaan hutan besar-besaran di kawasan paling timur Papua yang tidak tersentuh. Hal ini dilakukan dalam rangka membuat perkebunan kelapa sawit.
“Perusahaan-perusahaan minyak sawit telah memperoleh izin mengkonversi lahan seluas puluhan ribu hektar,” kata aktivis Greenpeace Bustar Maitar seperti dikutip AFP.
Pengamatan yang dilakukan melalui udara di Lereh, sebuah daerah dekat Jayapura, menunjukkan produsen-produsen minyak, termasuk Sinar Mas, telah memulai pembukaan hutan besar-besaran.
Jika hal ini terus berlanjut, kata Maitar, akan membawa dampak merusak bagi hutan di Papua. Papua akan menjadi seperti Sumatera dan Kalimantan yang kehilangan hutannya karena pembukaan lahan dan pembalakan liar.
“Hutan yang masih tersisa di Inonesia penting untuk dijaga dalam rangka memerangi perubahan iklim,” ujar Maitar dalam pernyataannya.
Selain itu, penduduk lokal sangat tergantung pada hutan untuk memperoleh makanan dan membangun tempat tinggal. Jika pembukaan itu terus berlanjut, komunitas penduduk sekitar akan kolaps.
“Penduduk lokal tidak bisa menggantungkan diri pada Pulau Jawa maupun daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Belum lagi karena adanya perubahan iklim, mereka tidak bisa memperkirakan kapan musim panen padi akan tiba,” katanya.
Pembukaan hutan dalam rangka membuat perkebunan sawit adalah sumber utama penggundulan hutan di Indonesia. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara nomor tiga penyuplai emisi gas karbon terbanyak untuk dunia.(AFP/Andi Ahmad)