ISPU Capai 946 PPm
Pontianak,- Dalam sepekan ini, Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya (KKR) dikepung asap yang semakin tebal. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dalam kategori hitam atau berbahaya, mencapai 946 Part Permillion (PPm) pada Sabtu (17/5) pukul 01.00 dini hari.
“Melihat kondisi asap dini hari seperti ini, hendaknya masyarakat tidak menghirup udara tersebut. Karena akan mengganggu kesehatan,” ingat Ir Tri Budiarto, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kalbar kepada Equator, Sabtu (17/5) kemarin sore.
Tri mengatakan, hingga pukul 06.30 kemarin, kondisi udara di Kota Pontianak agak berkurang, tetapi masih masuk kategori sangat tidak sehat atau kategori warna merah dengan nilai ISPU 263 PPm. “Kalau tidak terjadi hujan, kondisi udara seperti bisa terus berlanjut,” katanya.
Pencemaran akibat partikulat atau padatan di udara dalam bentuk asap, debu atau uap yang dapat tinggal di atmosfer dalam waktu lama ini, sangat membahayakan pernafasan manusia. “Makanya kita mengingatkan, agar masyarakat jangan sekali-kali menghirupnya,” kata Tri.
Partikel berukuran kecil dalam asap tersebut, kata Tri, dapat terhisap ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan kerusakan paru-paru. “Partikulat sebagai sumber utama kabut asap ini menurunkan jarak pandang (visibilitas),” jelas Tri.
Tri menjelaskan, kondisi udara Kota Pontianak cenderung mengarah ke arah lebih parah. Hal ini dapat dilihat dengan terus bertambahnya intensitas pencemaran udara. Jumat (16/5) terkategori berbahaya dengan ISPU pada pukul 03.00 mencapai 450 PPm. Sedangkan pukul 07.00 terkategori tidak sehat. “Tapi Sabtu kemarin, semakin parah, kemungkinan jarak pandang hanya beberapa meter, karena ISPU masuk kategori hitam,” jelasnya.
Berdasarkan data BMG Maritim, jarak pandang pada pagi dan malam hari kurang lebih 1000 m, sedangkan pada siang dan sore hari berkisar 5000-10.000 m.
Tri menyarankan agar warga Kota Pontianak khususnya, untuk mengurangi waktu keluar malam karena kondisi udara masuk kategori berbahaya hingga pagi hari. “Kalau pun keluar malam, hendaknya menggunakan masker,” sarannya.
Semakin meningkatnya ISPU ini dikarenakan aktivitas pembersihan lahan (land clearing) di beberapa kabupaten/kota yang semakin banyak. “Pembersihan lahan ini, menggunakan sistem bakar sehingga membuat udara kita tidak sehat,” katanya. (dik) Sumber : www.equator-news.com