Indonesia sebagai negara besar, bisa dianggap sebagai salah satu paru-paru dunia karena selain kita memiliki laut yang luas, Indonesia juga memiliki area hutan terbesar. Tapi kita juga merupakan negara yang mengalami laju penggundulan tertinggi.
Menurut Elfian, masalah pembalakan liar ini memang sangat sulit diberantas karena mafianya bekerja sangat apik. Meskipun Presiden SBY yang memang sudah berkomitmen pada awalnya untuk memimpin langsung pemberantasan, telah mengeluarkan inpres dimana ada 18 instansi yang ditugaskan mengatasi pembalakan liar. Namun faktanya masing-masing instansi jalan sendiri-sendiri. “ini konspirasi elit lokal dan nasional”, ujarnya dalam sebuah perbincangan Perspektif Wimar yang dipandu Wimar Witoelar ditemani Meisya Siregar sebagai co-host (29/4).
Kayu gelondongan kan ukurannya besar, rasanya mustahil menyelundupkan tanpa bantuan oknum pejabat/aparat terkait. Masih menurut Elfian, para cukong kayu juga disinyalir menyetorkan dana pembalakan dengan jumlah besar kepada pejabat daerah dan dipergunakan untuk kepentingan Pilkada.
Karena maraknya penyelundupan kayu Indonesia ke negara tetangga, saat ini malah Malaysia yang dianggap menjadi pengekspor kayu terbesar, padahal itu kayu kita. Ngga cuma lagu rasa sayange dan reog, rupanya kayu juga diklaim. Tapi untuk yang satu ini kayaknya bukan salah Malaysianya deh.
Jika berbicara tentang pembalakan hutan, maka kita juga akan bicara kerugian yang ditimbulkan. Selain hancurnya ekosistem dan kerusakan alam lainnya, praktek illegal logging juga membuat kita kehilangan sekitar 5 milyar dollar atau sekitar 50 triliyun rupiah per tahun. Sementara untuk defisit APBN kita butuh 42 triliyun yang harus dicari lewat utang luar negeri. Gimana donk pemerintah?
Jangan-jangan capres di 2009 ada yang mau terima duit dari mafia kayu! karena kalau punya duit 50 triliyun, pasti dilirik calon politisi untuk minta sumbangan kampanye. Mari kita awasi bersama!! Sumber : (Didiet Adiputro/Perspektif.net)
hey,,
thanks for made me too optimist, ya!