Yogyakarta, Greenpress- Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) X WALHI berakhir sudah, yang ditandai dengan terpilihnya struktur Dewan Nasional WALHI dan Direktur Eksekutif Nasional WALHI periode 2008-2012 yang menjadi acara penutup PNLH X.
Agenda terakhir PNLH X adalah memilih dan menetapkan fungsionaris WALHI periode 2008-2012. Agenda ini dimulai pada pukul 17.00 Wib (Senin, 21 April 2008) dan berakhir pada pukul 04.25 Wib (Selasa, 22 April 2008).
Sekitar 396 peserta memiliki hak suara. Namun, di lapangan, hanya 387 peserta yang hadir dari total kertas suara yang disediakan oleh panitia PNLH (464 kertas suara). Meski demikian, tak lebih dari 377 peserta yang memastikan diri mewakili organisasi masing-masing untuk ambil bagian dalam pemilihan umum tiga tahunan WALHI ini.
Berikut ini adalah daftar hasil perolehan suara dalam PNLH X – WALHI:
Dewan Nasional WALHI Periode 2008-2012
No Nama Kandidat Jumlah Suara
1 Yani Sagaroa 267 Suara
2 Ririn Sefsani 222 Suara
3 M. Irsyad Thamrin 216 Suara
4 Nordin 204 Suara
5 Feri Irawan 203 Suara
6 Khalisah Khalid 184 Suara
7 Yusuf Tallamma 171 Suara
Total Suara 1467 Suara*
*Dalam pemilihan Dewan Nasional WALHI, kertas suara terdiri dari 12 foto kandidat. Tiap pemilih diharuskan memilih 7 dari 12 kandidat.
Direktur Eksekutif Nasional WALHI Periode 2008-2012
No Nama Kandidat Jumlah Suara
1 Berry Nahdian Furqan 116 Suara
2 Farah Sofa 100 Suara
3 Nurhidayati 78 Suara
4 Selamet Daroyni 65 Suara
Abstain 2 Suara
Tidak Sah 16 Suara
Total Suara 377 Suara
Setelah terpilih menjadi Direktur Eksekutif Nasional WALHI periode 2008-2012, Berry Nahdian Furqan dalam pidato politiknya, ia mengajak agar semua kandidat untuk bekerja sama merelisasikan cita-cita WALHI yakni menyelamatkan lingkungan demi kesejahteraan rakyat.“Syukur kehadirat-Nya atas amanah ini (direktur eksekutif nasional WALHI, red). Mengingat beban tanggung jawab yang teramat besar, saya mengajak kandidat lainnya untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan cita-cita rakyat, yakni menyelamatkan lingkungan hidup demi kesejahteraan masyarakat Indonesia“harapnya seperti dilansir situs resmi WAhana Lingkungan Hidup Indonesia.
Seraya menambahkan, agar semua kalangan yang bergabung dalam WALHI mendukung kepemimpinannya sepanjang masih berdasar sama statuta WALHI.”Jika dalam menjalankan tanggung jawab secara baik dan berdasar Statuta WALHI, maka ia dukunglah saya semaksimal mungkin. Sebaliknya, jika bertentangan dengan Statuta WALHI, hendaknya saya dikritik. Karena kritik konstruktif adalah wujud sikap seorang demokrat sejati,“ tutup mantan direktur eksekutif daerah WALHI Kalimantan Selatan ini. Selamat bertugas Bung! (Marwan Azis)