Makassar-Greenpress. Kerusakan hutan di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan hingga saat ini diperkirakan mencapai 2,1 juta hektar. Penyebab kerusakan ditenggarai lebih banyak disebabkan karena ulah manusia seperti penebangan liar. Hal tersebut diungkapkan Kadis Kehutanan Sulsel Andi Idris Syukur.
Selain faktor manusia lanjut Idris, kerusakan hutan juga dipengaruhi oleh faktor alam terjadinya kebakaran hutan yang biasanya diakibatkan karena tingginya musim kemarau. Antara pohon yang satu dengan lainnya saling bergesekan, sehingga menimbulkan percikan api yang menjadi sumber kebakaran hutan.
“Kita sudah mencoba memperbaiki atau merehabilitasi hutan yang rusak itu. Hasilnya cukup baik, karena dari total luas hutan yang rusak 2,1 juta hektar, 56 persen diantaranya atau seluas 860 ribu hektar telah diperbaiki,” jelas Idris menanggapi kerusakan hutan Sulsel yang cukup parah. Akibat kerusakan hutan ini, maka masyarakat yang bermukim di sekitarnya, bisa terancam bencana alam seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan sebagainya.
“Direncanakan kita kembali akan merehab hutan rusak seluas 400 ribu hektare. Untuk tahun ini, yang direhab hanya 35 ribu hektare saja. jadi, kita lakukan secara bertahap,” urainya.
Ia juga menghimbau agar masyarakat ikut partisipasi dalam menjaga keutuhan hutan dengan cara tidak melakukan penebangan pohon di areal hutan lindung serta ikut kegiatan reboisasi, menanam pohon hijau.(Andi Ahmad/Wan)