Kedigdayaan Google semakin sulit ditandingi oleh siapa pun. Hebatnya, 0raksasa mesin pencari ini tak tamak dengan dollar dan tak kapitalis 0menguasai aset dunia maya. Maka, atas nama kredibilitas Google, dia pun 0memberi banyak fasilitas gratis. Tidak cuma fasilitas e-mail Gmail, kiniyang populer adalah Google Apps.
Bagi Anda yang bergerak di bidang teknologi informasi, khususnya yang
menangani e-mail anggota atau klien atau para karyawan, pengetahuan Google
Apps ini wajib dimiliki. Google Apps merupakan seperangkat fasilitas yang
diberikan Google untuk hosting beberapa produk, terutama untuk hosting
e-mail.
Hosting e-mail artinya kita menaruh lalu lintas data e-mail di server
tersebut. Jadi, space atau hardisk dan bandwidth menjadi tanggung jawab
perusahaan server yang menyediakan hosting e-mail.
Hingga kini beberapa perusahaan penyedia jasa hosting e-mail masih
membanderol harga “kapitalis” hingga Rp 1,5 juta per tahun hanya untuk
hosting e-mail sebesar 100 MB. Dengan hadirnya Google Apps, perusahaan
semacam ini harus berkaca karena lambat laun akan tergerus oleh revolusi di
bidang per-server-an.
Di tengah mahalnya harga server untuk e-mail, Google Apps dalam beberapa
tahun ini menawarkan hosting e-mail yang gratis. Hosting e-mail gratis beda
dengan e-mail gratis seperti Gmail dari Google atau Yahoo.
Dengan menggunakan hosting e-mail dari Google Apps, kita yang punya domain
akan bisa tetap memiliki e-mail dengan alamat domain kita. Misalnya, jika
kita punya domain www.jakarta. com, maka dengan hosting e-mail di tempat
Google Apps, kita akan tetap memiliki e-mail dengan alamat seperti
sales@jakarta. com, billing@jakarta. com, dan seterusnya sesuai dengan
keinginan kita.
*Fitur keren*
Secara umum, Google Apps punya tiga jenis layanan, yaitu Standard Edition,
Premier Edition, dan Education Edition. Standard dan Education diberikan
secara gratis dengan kapasitas per akun e-mail hingga 6,5 GB, sedangkan
Premier dibanderol dengan harga 50 dollar AS per akun e-mail per tahun
dengan kapasitas hingga 25 GB.
Bagi perusahaan besar, 50 dollar AS per akun e-mail bukanlah harga mahal.
Bagi Anda yang personal atau organisasi, Google Apps masih memberi gratis
hosting e-mail hingga 100 akun e-mail atau 100 alamat e-mail.
Bandingkan dengan kapasitas jasa hosting e-mail yang disediakan perusahaan
Indonesia yang hanya 100 MB, tetapi membanderol harga hingga Rp 1,5 juta per
tahun. Jadi, bisa dikatakan, Google Apps ini bisa menjadi pembunuh bagi
perusahaan hosting yang membanderol harga dengan amat mahal. Kondisi itu
sekarang sudah terjadi.
Fitur e-mail Google Apps sama dengan fitur e-mail yang dimiliki Gmail.
Tersedia fasilitas pencarian data di e-mail kita dan juga bisa dijadikan
untuk chatting secara instan ke sesama pengguna Gmail dan Google Apps.
Google Apps sebenarnya bukan hanya menyediakan hosting e-mail. Layanan
gratis lain adalah Google Calendar untuk mengelola jadwal event/meeting,
Google Docs untuk mengelola dokumen, spreadsheet, dan presentasi, serta The
Start Page, yaitu tampilan website sederhana yang bisa menghubungkan
fitur-fitur lain dari Google.
Contoh halaman website yang disediakan Google Apps bisa dilihat di
http://sites. google.com/ a/altostrat. com/jkraus/ Home. Namun, perlu
disampaikan juga, fitur Start Page milik Google ini tidak begitu bagus pada
era sekarang yang banyak bertebaran fasilitas gratis untuk membangun website
instan.
*Revolusi server*
Google Apps tidak hanya memicu eforia para penikmat jasa e-mail di dunia.
Namun, produk ini juga membuktikan teknologi server yang didaur ulang dari
komputer-komputer tak terpakai bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Dalam publikasinya, Google pernah memaparkan perusahaan tersebut berhasil
memberdayakan ratusan atau mungkin ribuan komputer yang sudah mulai tak
digunakan untuk dijadikan server. Dengan banyaknya komputer personal yang
dibuat sebagai server e-mail tersebut, secara mencengangkan di lalu lintas
dunia maya nama server yang menduduki peringkat atas adalah server Google.
Walaupun server itu akhirnya diberikan secara gratis kepada pengguna, uptime
atau daya hidup server itu hingga kini masih tinggi dari rata-rata server
umumnya atau bisa mendekati 99 persen. Bahkan, untuk hosting e-mail
berbayar, Google berani memberi garansi 99,9 persen, sebuah angka uptime
yang sudah dicapai oleh server Indonesia.
Pertanyaan menggelitik selanjutnya adalah sampai kapan Google bisa
memberikan layanan itu gratis? Di saat yang sama, pesaing Yahoo telah
memberi e-mail gratis hingga kapasitas tak terbatas, apakah Google juga akan
melakukannya untuk layanan Gmail dan Google Apps?
Jika Yahoo sudah kalah selangkah dengan Google Apps ini, apa langkah
selanjutnya yang akan diambil Yahoo? Pertanyaan ini pastinya susah dijawab
oleh mereka, tetapi yang jelas dunia maya akan semakin bergairah karena
fitur-fitur gratis yang mereka buat.
Hal yang sudah pasti, manuver Google Apps telah melahirkan revolusi cara
berpikir soal jasa dunia maya. Hal yang harus ditekankan: untuk mendapatkan
uang dari dunia maya, tidak harus menjadi pedagang langsung.
Apa yang dilakukan Google untuk berdagang? Dia memberi layanan gratis dengan
tangan kanan, tetapi tangan kiri dia menarik iklan yang ditempatkan di
fasilitas server gratis yang dia tawarkan ke konsumen. Karena itu, jika kita
membaca e-mail di Google Apps kita, jangan heran kalau kita juga membaca
iklan di sisi kanan isi e-mail kita yang iklannya sendiri berkaitan dengan
isi e-mail kita. Jadi, kalau kita membaca e-mail soal server, maka iklan di
sebelah kanan bisa berisi iklan penawaran server.
Isu ketidakamanan data e-mail kita sempat dipersoalkan karena data kita
ternyata bisa “dibaca” oleh server Google untuk mendistribusikan iklan.
Namun, Google menjamin data kita tidak akan dijual dan aman. Benarkah?
Kapasitas dan kredibilitas Google yang dipertaruhkan.
***
*Tips Hosting Google Apps*
1. Sebelumnya, Anda harus punya domain (alamat web) milik sendiri terlebih
dahulu dan hosting untuk website Anda. Disarankan untuk menggunakan hosting
yang memiliki kontrol panel mudah seperti CPanel.
2. Daftar dulu di www.google.com/ a/, pilih yang Standard Edition atau dan
Education Edition. Jika Anda perusahaan besar dan ingin hosting skala besar,
pilih Premier Edition.
3. Anda akan diminta untuk verifikasi kepemilikan, gunakan metode upload
file yang di dalamya berisi kode tertentu yang diberikan.
4. Anda akan diminta mengubah record MX dari kontrol panel hosting Anda yang
berguna untuk mengarahkan lalu lintas data e-mail ke Google Apps. Tanyakan
ke admin server jika tidak tahu di mana letak MX ini. Jika Anda memiliki Web
Hosting Manager (ini biasanya dimiliki admin server), setting MX akan lebih
mudah. Cara mengubah MX bagi pemilik WHM ada di
http://www.google. com/support/ a/bin/answer. py?answer= 33352&ctx= sibling.
5. Dari kontrol panel pengelolaan domain di Google Apps, arahkan alamat
akses e-mail dengan alamat web sendiri, misalnya http://mail. jakarta.com.
Setelah itu, minta kepada admin server untuk mengubah DNS Zone ke alamat
tersebut.
6. Jika segalanya sudah selesai di-setting, maka tinggal menunggu waktu
propagasi atau penyebaran Domain Name System (DNS) yang diperkirakan selesai
selama 24 jam. Kadang-kadang bisa langsung diakses memang, tergantung
kondisi internet saat itu. (Amir Sodikin/Kompas)