Banjir sepertinya tak memandang kawan maupun lawan, Kementerian Lingkungan Hidup yang selama ini getol memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, juga tak luput dari serbuannya.
Ini merupakan banjir kedua kalinya yang melanda institusi yang dipimpin Rachmat Witoelar dalam dua tahun terakhir ini. Banjir tahun lalu yang terjadi pada awal februari 2007 sempat melumpuhkan aktivitas KLH.
Kejadian itu kini kembali terulang, setelah hujan mengguyur Jakarta kurang lebih 12 jam yang terjadi pada malam Jumat (1/2) menyebabkan sebagian besar daerah DKI Jakarta tergenang air banjir tak terkecuali kantor sang penjaga lingkungan itu, dengan ketinggian air mencapai 40 centimeter.
Untungnya air genangan masih sebatas pelataran kantor KLH sehingga belum mengganggu aktivitas pegawai KLH. Meski demikian banjir kali juga membuat pegawai KLH agak kerepotan terutama yang memiliki kendaraan roda dua dan roda empat, karena ruas Jalan D.I Panjaitan yang tepat berada di depan kantor KLH tergenang air banjir sekitar 40-80 centimeter sehingga tak bisa dilalui kendaraan.
Terpaksa, satpam KLH mengarahkan pegawai KLH menggunakan pintu bagian belakang yang berada di samping kiri kantor KLH, sedangkan pintu bagian depan ditutup sementara hingga menunggu air kembali surut. Menurut staf bidang dan informasi lingkungan, Tono, air diperkirakan mulai naik ke kantor KLH sekitar pukul 12.00 WIB (1/2) bertepatan dengan pelaksanaan shalat Jumat.
Lokasi kantor KLH yang tepat berada di belakang kali Ciliwung membuat kantor LH selalu menjadi langganan banjir, barisan air dari langit itu sambung menyambung merapatkan barisan. Dalam aksinya, mereka tak lupa membawa atribut demonstrasi berupa daun-daunan serta tumpukan sampah layaknya kawanan demonstran membawa poster dan spanduk untuk mengadu ke pak Menteri Lingkungan Hidup Indonesia karena hutan di daerah hulu telah habis dibabat, tak ada lagi tempat berteduh bagi mereka.
Lalu apa tanggapan pak Menteri mengenai aksi Kesatuan Air Bah tersebut???…..
To be continue…….
(Marwan Azis)