Brussels, Rabu – Pekerjaan di media massa masih menjadi profesi berbahaya karena banyaknya wartawan tewas saat menjalankan tugas mereka. Sepanjang tahun 2007 tercatat 171 wartawan tewas.
Demikian laporan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), Rabu (2/1). Dari 171 wartawan tewas itu, sebanyak 134 orang tewas akibat pembunuhan dan kekerasan yang berujung kematian, dan 37 orang tewas akibat kecelakaan saat pergi atau pulang meliput berita.
IFJ melaporkan, Irak merupakan tempat paling berbahaya bagi wartawan. Sebanyak 65 wartawan tewas selama tahun 2007 di negara itu. Disusul Somalia (8) dan Pakistan (7). Enam wartawan tewas di Meksiko saat meliput penjualan obat-obatan terlarang.
“Kekerasan terhadap wartawan tetap tinggi selama tiga tahun terakhir,” kata Presiden IFJ Jim Boumelha. Dia menambahkan, tempat paling berisiko bagi pekerja media adalah mereka yang melaksanakan tugas di negara mereka sendiri.
Laporan organisasi jurnalis lain, Wartawan Lintas Batas (RSF), menyebutkan, lebih dari 86 wartawan tewas di seluruh dunia sepanjang tahun 2007. Jumlah itu naik lebih dari 200 persen dibandingkan lima tahun lalu. Tahun 2002, sebanyak 25 wartawan tewas di seluruh dunia.
RSF juga menyebut Irak sebagai tempat paling berbahaya bagi wartawan dengan 47 wartawan yang tewas selama tahun 2007. Sedikitnya 207 wartawan tewas di negara itu sejak invasi AS tahun 2003.
“Belum pernah ada negara di mana wartawan tewas sebanyak itu, lebih banyak daripada Perang Vietnam, konflik di bekas Yugoslavia, pembantaian di Aljazair, atau genosida di Rwanda,” demikian RSF.
Di balik jeruji
Jumlah wartawan yang dipenjara juga sangat tinggi. Di seluruh dunia, sedikitnya 887 wartawan ditahan sepanjang tahun 2007. Pakistan merupakan negara yang paling banyak memenjarakan wartawan, yaitu 195 orang. Disusul Kuba di tempat kedua dengan 55 wartawan dan Iran di tempat ketiga dengan 54 wartawan yang berada di balik jeruji besi.
“Sekitar 30 pemerintahan memenjarakan wartawan yang tidak mereka sukai. Penguasa dari era lama juga masih mengira cara ini (penahanan) sebagai satu-satunya cara menjawab kritik media,” sebut RSF.
Pengguna internet juga menghadapi hal terberat tahun 2007. Sebanyak 65 orang, 50 orang di antaranya di China, kini di penjara karena berbicara kritis di internet. Sedikitnya 2.676 situs, blog, dan forum di internet ditutup atau dilarang.
China juga terbanyak menutup situs internet, 2.500 situs, sepanjang pemerintahan Partai Komunis. Suriah dan Myanmar juga sebagai negara yang membatasi akses bebas internet. Suriah memblokir akses atas 100 situs populer, Myanmar memutus akses internet pada kerusuhan tahun 2007. (ap/afp/reuters/fro/kompas)
Wartawan tewas
Tahun 1994, 103 wartawan tewas di seluruh dunia, separuhnya dalam
genosida di Rwanda
Tahun 2002, 25 wartawan tewas
Tahun 2006, 177 wartawan tewas
Tahun 2007, 171 wartawan tewas, 65 di antaranya di Irak