Nusa Dua, Greenpress-Ban Ki-Moon, Sekjen PBB saat ini, dalam pembukaan pertemuan high-level segment menginginkan komitmen semua negara mengatasi perubahan iklim. Bali Road Map diharapkan tercipta. Jika tidak, seluruh masyarakat dunia akan kecewa.
Sekitar pukul 10.22 WITA, Presiden COP 13 Bali, Rachmat Witoelar, membuka pertemuan high-level segment antara kepala Negara, hari ini. Bertempat di Plenary Hall, BICC, Nusa Dua, Bali, hadir beberapa kepala negara dan pemerintahan. Termasuk diantaranya Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Australia, Kevin Rudd.
Sambutan pembukaan dilakukan oleh Rachmat Witoelar, menyambut antusias dunia untuk berkumpul di Bali. Ia berharap semua peserta menyumbang kontribusinya dalam permasalahan iklim global ini.
Hal serupa juga disampaikan Ban Ki-Moon. Sangat jelas setelah IPPC bersama Al Gore menerima Nobel Perdamaian di Oslo baru-baru ini. Baginya, penemuan ilmiah menunjukkan perubahan iklim itu nyata dan dampaknya serius.
Tak ada yang mengelak naiknya permukaan laut, punahnya satwa langka, tidak menentunya cuaca adalah bukti kuat dari perubahan iklim. Dengan begitu, ban Ki-Moon menyarankan semua negara, baik maju maupun berkembang, berkontribusi penuh.
“Kita harus memegang prinsip sama tapi berbeda kewajiban,” kata Ban Ki-Moon dalam pidato pembukaannya.
Negara maju (Annex 1) harus memberikan insentif untuk mengurangi emisi. Kehadiran PBB di Bali akan membantu negosiasi yang berlangsung di Bali.
Ia tidak menginginkan pertemuan sia-sia di Bali. Sebab, menurut Sekjen PBB, nasib generasi berikut di tangan kita. Ia berharap dari pertemuan perubahan iklim ini tercipta suasana yang solid.(Hendro Prasetyo/CSF)