Nusa Dua,Greenpress-Bali-Annex 1 dinilai menggunakan standar ganda dalam mengatasi perubahan iklim. Bahkan apa dilakukan negara maju diproyeksikan akan menambah beban miliaran warga miskin, terutama di negara-negara berkembang.
Menurut Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Chalid Muhammad, negara-negara maju di Utara selama ini menerapkan standar ganda dalam model pembangunan global yang mereka jalankan, yaitu di satu sisi mendorong isu pemeliharaan lingkungan, tetapi di sisi lain mempertahankan pasokan bahan mentah murah yang menghancurkan wilayah sosioekologis penting di negara-negara Selatan.
“Bagi negara Selatan, model pembangunan global ini lebih banyak menyumbangkan kemiskinan,”ujar Chalid seperti yang dilansir Bali Media Centre.
Masyarakat di Selatan kata Chalid bergelut dengan berbagai krisis sosial-ekologis, rusaknya lingkungan, disintegrasi sosial, dan menghilangnya akses pada sumber kehidupan. Kelaparan, malanutrisi, bencana alam, kemiskinan adalah potret sehari-hari warga Selatan.
Sementara pemerintah negara Selatan sibuk memenuhi kuota kebutuhan konsumsi negara Utara, membayar utang, dan memberikan remah pembangunan bagi warganya.
Pola konsumsi energi yang boros dan polutif dari negara-negara Utara ini, menurut Chalid, merupakan penyebab utama pemanasan global.(Marwan Azis)