Nusa Dua, Bali, Greenpress- Terkait insiden pada hari Jumat lalu (7/12) yang menimpa Emil Salim yang teriaki “Komprador” atau antek-antek penjajah atau asing yang dilakukan sejumlah aktifis, Forum Masyarakat Sipil (Civil Society Forum/CSF) meminta maaf kepada Emil Salim atas kejadian tersebut.
“Kami selaku CSF meminta maaf kepada Bapak Emil Salim, selaku delegasi Indonesia di UNFCCC atas insiden tersebut,” kata Tejo Wahyu Jatmiko selaku juru bicara CSF kepada pers di Hotel Inna Putri Bali, Nusa Dua, Sabtu pada sejumlah wartawan
Seperti berita sebelumnya, Emil salim yang hadir di kampung CSF tersebut, seyogyanya akan menerima lukisan tentang protes perubahaan alam dan menjadi nara sumber.
Belum beberapa menit Emil Salim memberikan penjelasan mengenai isu dibahas dalam konferensi yang dihadiri 186 negara tersebut, tiba-tiba sejumlah aktivis lingkungan meneriakan kata-kata, “komprador, komprador, komprador”.
Menurut Tejo, pihaknya juga tadi pagi telah menemui Emil salim untuk meminta maaf atas kejadian tersebut. “Kami sudah meminta maaf kepada bapak Emil Salim, terkait dengan kejadian kemarin, dan ketika kami bertemu tadi pagi beliau sudah memaklumi,” kata Tejo.
Lebih lanjut Tejo mengemukakan, dengan mengundang rekan-rekan media massa kali ini berharap, permintaan maaf secara terbuka itu bisa menutup permasalahan.
“Bapak Emil adalah orang yang sangat kami hormati, sehingga terkait dengan kejadian tersebut sepenuhnya menjadi tangung jawab kami,” katanya menyatakan penyesalannya.
Ia juga menjelaskan bahwa apa yang terjadi pada Jumat lalu itu adalah rencana di luar skenario. “Kampung CSF adalah wadah dari sekitar 50 lembaga-lembaga peduli lingkungan dan kami berjanji tindakan yang serupa atau menuju arah kekerasan tidak akan terjadi lagi,” kata Tejo.
Seraya menambahkan, untuk mengantisipasi kejadian itu agar tidak terulang lagi, pihaknya juga mengingatkan kepada pimpinan lembaga yang bernaung pada bendera CSF untuk lebih mengawasi anggotanya.
“Kami selalu mengingatkan kepada pimpinan lembaga yang tergabung dalam CSF, agar mengingatkan para aktivisnya untuk tidak berbuat anarkis, serta menjaga sopan santun dalam setiap aksinya,” kata Tejo menegaskan.(Marwan Azis)