Jakarta, Greenpress,-Perubahan iklim yang terjadi dari akibat pemanasan global dianggap membuat pembangunan makin terasa sulit। Demikian benang merah diskusi mengenai “Perubahan Iklim dan Konsekuensinya”yang diselenggarakan Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau Society of Indonesian Environment Journalist (SIEJ) bekerjasama World Wildlife Fund (WWF) di Jakarta, Rabu (26/9)
“Dampak dari perubahan iklim jelas akan membuat makin sulitnya kehidupan manusia”ujar Armi Susandi, ahli geoglogi dan meteorology dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi media yang diadakan oleh SIEJ dan WWF di Flo Laouge Café, Komp Mega Kuningan Jakarta kemarin. Maka menurutnya tak ada jalan lain bagi manusia, selain memperbaiki keadaan saat ini, bila tak ingin terkena dampak lebih jauh dari fenomena ini.
Sementara Eka Melissa Asisten Presiden UNFCCC COP-13/CMP-3 (Panitia Nasional Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim) menyatakan perlunya upaya adaptasi secara menyeluruh dari berbagai lapisan masyarakat untuk menghadapi isyu ini.”Tanpa pola adaptasi yang jelas, maka dampak dari perubahan iklim makin akan mempersulit pola pembangunan Indonesia,”ujar aktifis WWF ini.
Pola adaptasi yang dimaksud Eka merupakan upaya-upaya manusia untuk menghadapi berbagai dampak dari perubahan iklim. Seperti kesiagaan menghadapi banjir yang makin membesar, serta kemampuan berbagai sektor untuk menghadapi keadaan laut yang makin meninggi dan penyakit yang makin banyak.
Perubahan iklim sendiri kini terus diakui oleh berbagai kalangan. Dalam hasil diskusi panel para ilmuwan dunia (IPCC) yang terakhir menyatakan kalau penyebabnya perubahan iklim ini merupakan manusia sendiri, hingga tak ada jalan keluar lain untuk menguranginya selain juga yang merubahnya. (Marwan Azis)
Wah… sip ni buat tugas… numpang "CoPas" ya ….
Aku tunggu kunjungan balik sobat di "Post. Orang yang Marah Bila Ditimpa Musibah"