RIC Bakal Jadi Organisasi Nirlaba
Awak personil regio information center (RIC) sulawesi kembali melakukan rangkaian konsolidasi internal. Kali ini berlangsung di
Suasana cair dan penuh keakraban berlangsung saat konsolidasi internal pengurus RIC sulawesi berlangsung berlangsung di wisma Amkop Makassar. Kegiatan selama dua hari tersebut digelar sebagai kegiatan tahunan bertujuan mengevaluasi sekaligus mengkritisi perjalanan pengelolaan RIC sulawesi.
Peserta yang hadir berasal dari lim provinsi masing-masing, Sulawesi Selatan yang diwakili dua peserta sekaligus tim pengelola RIC di Makassar yakni Andi Efendi dan Zaenal, perwakilan RIC di Sulawesi Utara yang diwakili Tommy Hamel, perwakilan RIC Gorontalo yang diwakili Maman, perwakilan RIC kendari yang diwakili Yoshasrul serta pengelola, pengelola RIC Palu dan pengelola sekretariat RIC masing-masing Ical Webmaster , Dian (admin) dan Deli. Kegiatan ini disupport oleh Sulawesi Community Fundation (SCF).
Selama ini kegiatan RIC sendiri bertumpu pada penyediaan layanan informasi melalui piranti komunikasi seperti media
Salah satu hal yang penting dan strategis untuk dilakukan adalah mengumpulkan, mengkaji dan menyajikannya berbagai data informasi secara kontinyu kepada publik di sulawesi dan memotret kembali sistem pengelolaan sumber daya alam (PSDA) berkelanjutan di sulawesi dan dikemas dalam bentuk informasi.
Perjalanan selama bertahun- tahun, program di berbagai wilayah di sulawesi khsusnya dalam mengelola SDA sudah barang tentu menyimpan berbagi data informasi, baik tertulis maupun tak tertulis. Berbagai harapan dari para pihak agar RIC tetap eksis menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan informasi lingkungan di sulawesi.
“Berbagai data informasi tersebut akan sangat berguna untuk mengetahui peta dinamika, kekuatan dan problematika pengelolaan hutan dan lingkungan di Sulawesi, dan karenanya siap untuk digali dan dikaji lebih jauh agar menjadi pembelajaran para pihak, dan atau kepentingan lainnya seperti peningkatan kapasitas yang harus dipublikasikan ke masyarakat,”demikian Rivai , Direktur SCF yang juga turut hadir menjadi pembicara dalam konsolidasi RIC sulawesi.
Point-point yang dihasilkan dari konsolidasi tersebut adalah agar kegiatan RIC mengkristal pada pentingnya pengembangan Regional Information Centre (RIC), yang tidak hanya mengelola dan menyajikan informasi dan berita kehutanan semata, namun juga informasi lingkungan hidup secara luas. Serta menempatkan RIC menjadi salah satu alat gerakan memperjuangkan pengelolaan lingkungan secara lestari.
Tak hanya itu otokritik pergerakan pengelolaan RIC yang selama ini hanya ternatas pada program diharapkan dapat menjadi sebuah organisasi yang inependent. sehingga pada gilirannya benar-benar menjadi sebuah lembaga layanan informasi. “Sudah saatnya RIC dilembagakan,”kata Tommy Hamel, pengelola RIC yang juga seorang jurnalis. Respon RIC menjadi organisasi pun dikongkritkan dengan membentuk tim formatur yang akan menggodok persiapan menuju organisasi. (yos hasrul)